Berita  

Perangi Stunting, Ini Pesan Pj Gubernur DKI Heru Budi kepada Para Ketua RW di Jakarta Barat

banner 468x60

IDNEWS.CO.ID – Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono berharap seluruh pihak dapat bersinergi, termasuk antarpengurus RT/RW dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), sebagai upaya menurunkan angka kemiskinan ekstrem dan stunting.

Hal itu diungkapkan Heru saat menghadiri kegiatan Guyub Ketua Rukun Warga (RW) se-Jakarta Barat di Grand Ballroom Hao Di Fang, Gedung Season City, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, Sabtu (4/2/2023).

“Kita perlu bersinergi dan koordinasi antara RT, RW, Pemprov DKI Jakarta, Polri dan TNI. Sesuai arahan Presiden kepada Pemerintah Daerah untuk menurunkan tingkat kemiskinan ekstrem menjadi 0% dan tingkat stunting berada di bawah 14% pada tahun 2024. Sinergi dibutuhkan dalam upaya menjadikan Jakarta sebagai percontohan untuk penurunan angka kemiskinan ekstrem dan stunting,” kata Pj. Gubernur Heru.

Dalam percepatan pengatasan kemiskinan berlebihan, Pj. Gubernur Heru menjelaskan, Pemprov DKI Jakarta memutuskan Program Intervensi Kemiskinan Terpadu, satu diantaranya dengan memberi bantuan/layanan sosial.

Karena ada bantuan/layanan sosial yang diberi Pemprov DKI Jakarta ke Masyarakat Berpendapatan Rendah (MBR), sambungnya, sebenarnya bisa tingkatkan kesejahteraan warga Jakarta.

Namun, pengentasan kemiskinan ektrem terhalang beberapa hal, satu diantaranya karena ada bertambahnya pendatang baru ke ibukota.

“Ini Camat dan Lurah perlu ditolong oleh RT dan RW dalam menangani pendatang baru,” papar Pj. Gubernur Heru.

Dalam pada itu, untuk pencapaian sasaran pengatasan stunting, Pj. Gubernur Heru menambahkan, Pemprov DKI Jakarta bersinergi dengan Kementerian Kesehatan, Kementerian Sosial, BKKBN, dan BPS Provinsi DKI Jakarta untuk lakukan penyelarasan data dan mengintervensi kasus stunting.

Dia juga menghimbau beberapa pengurus RT dan RW terus menolong beberapa ibu hamil untuk teratur periksakan kehamilannya dan beberapa ibu untuk bawa baduta dan balitanya ke Posyandu supaya nutrisi anak terus terlihat.

“Oleh karena itu, Ketua RW bersama Ketua RT dan Dasa Wisma supaya memonitoring keadaan anak terduga stunting untuk pastikan interferensi kontribusi yang diberi telah pas target,” tutur Pj. Gubernur Heru.

Dalam pada itu, Pangdam Jaya Mayjen TNI Untung Budiharto memperjelas, bakal ada banyak rintangan pada tahun 2023, salah satunya krisis global dan masuk tahun politik.

Belum juga rintangan lain, seperti tawuran, banjir, kebakaran, kemiskinan ektrem dan stunting yang penting diperhitungkan.

“Apa yang kita temui di depan sudah pasti membutuhkan kerja extra. Tetapi, yang paling penting ialah peranan RW sebagai pimpinan yang melakukan aktivitas administrasi atau penyelenggaraan keamanan dan pertahanan di wilayah. RW dapat menangani rintangan jika dapat me-manage warga untuk bekerja bersama, bergotong-royong dan sama-sama menghargai,” jelas Untung.

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Muhammad Fadil Imran menambah, RW harus solid.

Peranan RW benar-benar vital dan jadi pilar dalam membuat ketertiban dan keamanan warga (kamtibmas), karena dimulai dari masalah administrasi, hukum, ekonomi, sosial dan budaya, diatasi pada tingkat RW.

“Kesetimbangan di satu RW mempunyai dampak pada kesetimbangan komune yang semakin besar. Jika satu RW tidak imbang, akan mempengaruhi lainnya. Jika satu RW aman, karena itu satu kelurahan aman. Jika kelurahan aman, karena itu satu kecamatan aman. Satu kecamatan aman, karena itu Kota Administrasi Jakarta Barat akan aman,” papar Fadil. (hot)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Verified by MonsterInsights