IDNEWS.CO.ID – Genap di usia 46 tahun, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) DKI Jakarta mencanangkan logo dan website pada Rabu (15/6/2023).
Logo dan website dicanangkan untuk menjaga eksistensi Dispusip, sekaligus meningkatkan literasi di masyarakat.
Kepala Dispusip DKI Jakarta Firmansyah mengatakan, logo baru ini bergambar buku, dokumen dan Monumen Nasional (Monas).
Dia merinci, gambar buku dipilih karena dianggap representatif dari perpustakaan, dokumen bermakna sebagai kearsipan dan Monas menunjukkan identitas sebagai DKI Jakarta.
“Awalnya kami ada 10 logo, kemudian dibahas bersama hingga mengerucut tiga logo. Lalu tiga terakhir itu yang terbanyak pilihannya adalah buku, dokumen dan Monas,” ujar Firmansyah.
Menurut dia, logo ini dipilih berdasarkan inspirasi dari anak buahnya yang berusia muda di Dispusip.
Mereka dilibatkan karena dianggap memiliki perspektif terbaru mengenai logo yang bisa diterima semua khalayak dan tak lekang oleh waktu.
“Kami melibatkan staf yang muda-muda dalam pemilihan logo ini karena sekarang eranya mereka, dan sudut pandang mereka kami anggap lebih update (terbaru), bagaimana melihat suatu logo menjadi abadi di masa mendatang,” jelasnya.
Pencanganan logo dan website itu, sambung Firmansyah, merupakan salah satu gebrakannya setelah beberapa bulan menjabat di Dispusip.
Selama ini, dinas tersebut tidak memiliki logo, meski identitasnya menggunakan tulisan ‘Dispusip’.
“Kami pilih hari ini, karena pas berdirinya Dispusip di tahun 1977, tepatnya di tanggal 15 Juni. Hal ini berdasarkan SK Gubernur yang saat itu adalah Pak Ali Sadikin,” imbuh mantan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga itu.
Tidak hanya mencanangkan logo, Dispusip juga membuat website yaitu https://dispusip.jakarta.go.id. Website diluncurkan untuk mendorong minat masyarakat dalam membaca.
“Untuk website itu bisa menjadi kanal kami dalam menyampaikan informasi seluas-luasnya kepada masyarakat tentang dunia kearsipan dan perpustakaan. Jadi program-program kami terkait dengan minat baca, bagaimana mengelola arsip, menyimpan dan melindungi arsip,” ungkap Firmansyah.
“Termasuk tentang konservasi arsip yang sudah kuno, itu ada di kami sehingga kita tahu sejarah kita, perkembangan dari tahun ke tahun, dari masa ke masa tentang Jakarta,” tukas eks Sekwan DPRD DKI Jakarta itu. (bhd)