Berita  

Gencarkan Digitalisasi UMKM

ILUSTRASI - Aktivitas UMKM. (ist)
banner 468x60

IDNEWS.CO.ID – Kalangan politisi berharap Pemprov DKI Jakarta fokus dalam mengembangkan pelaku UMKM sebagai bagian upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Wawan Suhawan meminta Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) tidak hanya memberi pelatihan pengembangan keterampilan membuat barang atau makanan saja.

Menurut Wawan, para pelaku usaha yang tergabung dalam Jakpreneur juga harus dibekali pelatihan teknik pemasaran digitalisasi dengan harapan dapat menjaring konsumen lebih luas.

“Apalagi kan sekarang sudah ada media sosial yang sangat canggih ini. Tinggal bagaimana keseriusan para pelaku UMKMnya,” ujar Wawan di gedung DPRD Provinsi DKI Jakarta, Jumat (5/1).

Selain memberi pelatihan digitalisasi, ia juga meminta agar Dinas PPKUKM menggandeng sejumlah e-commerce untuk memperkenalkan wadah untuk berdagang sehingga mampu bersaing di era digital saat ini.

“Jadi kerjasama dengan pihak ketiga ada itu juga sangat penting untuk meningkatkan jaringan, meningkatkan pasar, meningkatkan ilmu,” ungkap Wawan.

Di kesempatan yang sama, Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Suhud Alynudin mengingatkan, scalling up atau peningkatan skala usaha juga tidak kalah penting.

Scale Up merupakan strategi atau inisiatif yang bertujuan untuk mendorong para pelaku usaha UMKM agar dapat mengembangkan bisnis mereka, dan mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan.

“Saya sudah usulkan di rapat, itu perlu adanya dashboard UMKM, sehingga kita tahu level kemampuan masing-masing pelaku UMKM ini, baru belajar atau sudah punya pengalaman,” tandas Suhud.

Di sisi lain, Dinas Sosial DKI Jakarta telah membina sebanyak 1.157 pelaku usaha (Jakpreneur) selama tahun 2023. Jumlah tersebut sesuai dengan target tahun 2023.

Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta Premi Lasari mengatakan, Jakpreneur binaan tersebut mengikuti berbagai kegiatan pelatihan maupun sosialisasi selama 2023.

Bahkan, kegiatan bersinergi dengan berbagai stakeholders mulai dari pelatihan tata boga, laporan keuangan, branding and brand building, foto produk, desain kemasan hingga digital marketing.

“Kami juga berupaya mendorong agar binaan Jakpreneur Dinsos DKI semakin banyak yang masuk ke tahapan perizinan atau P4, perluasan pemasaran P5 dan pelaporan keuangan P6,” tutur Premi, Kamis (4/1).

Jakpreneur yang sudah memiliki usaha akan dikurasi untuk peningkatan kualitas produk. Sehingga pemasarannya lebih luas.

Termasuk juga menjadi UMKM yang punya legalitas, seperti IUMK, sertifikat halal, izin edar, hak merek dan PIRT (sektor kuliner). (fat)

Verified by MonsterInsights